Kab. Sigi dan Toraja Utara Belum Miliki Perda Perpustakaan 

Kab. Sigi dan Toraja Utara Belum Miliki Perda Perpustakaan 

Kab. Sigi dan Toraja Utara Belum Miliki Perda Perpustakaan 

Medan Merdeka Selatan, Jakarta – Bencana alam gempa bumi yang menghancurkan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, turut menghancurkan banyak infrastruktur termasuk perpustakaan. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kab. Sigi, Muhammad Umar, saat melakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional, Kamis, (25/7). Menurutnya, perpustakaan merupakan tempat membangun peradaban.

Gempa kemarin membuat perpustakaan rusak. Untuk itu, Kab. Sigi ingin mengajukan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) guna revonasi dan penambahan koleksi. “Kami juga belum memiliki Perda tentang perpustakaan, mohon dijelaskan mengenai prosesnya,” jelas Muhammad Umar.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kab. Toraja Utara, Rony M. Katunde, juga mengatakan bahwa di daerahnya belum memiliki gedung perpustakaan dan Perda tentang perpustakaan. Menurutnya Perda terkait Perpustakaan merupakan payung hukum sebagai dasar kegiatan perpustakaan dan aktivitas kegemaran membaca di Kab. Toraja Utara.

“Kami sudah mengajukan DAK untuk pembangunan gedung perpustakaan daerah, termasuk detail engineering design yang diminta. Rancangan Perda juga sudah kami kirimkan ke Perpusnas untuk diperiksa sebagai payung hukum,” tambahnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, Pustakawan Madya Perpusnas, Asep Muslih, mengatakan bahwa bantuan DAK bisa digunakan untuk keperluan yang disebutkan. Pengajuan DAK bisa diusulkan melalui aplikasi Krisna, berkoordinasi dengan Bappeda setempat.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hukum dan Organisasi, Budi Kusumawardani, menjelaskan Perda tentang Perpustakaan di tingkat kabupaten/kota memiliki kewenangan membina perpustakaan di tingkat dasar dan menengah pertama.  Sedangkan, di tingkat menengah atas dibina oleh dinas perpustakaan provinsi. Budi juga menyarankan kepada daerah untuk melihat portal Jendela Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) milik Perpunas sebagai referensi penyusunan Perda.

Reportase : Basma Sartika

Fotografer : Adit

 

Â